Kamis, 11 Juli 2013

Penting Belajar Bahasa Indonesia


Pendidikanbahasa Indonesia merupakan
salah satu mata pelajaran yang wajib
diajarkan mulai dari tingkat pendidikan
dasar sampai pendidikan tinggi. Akan
tetapi yang sangat mengherankan
sebagai warga negara Indonesia yang
mengenyam pendidikan dan mempelajari
bahasa Indonesia masih banyak yang
belum mengerti dengan baik bahasa
Indonesia baik secara lisan maupun
tertulis. Hal ini terlihat dari masih
banyaknya pelajar yang memiliki nilai
Ujian Nasional yang masih sangat
rendah.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Republik Indonesiadan bahasa persatuan
bangsa Indonesia.Di Timor Leste, bahasa
Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa
Indonesia adalah salah satu dari banyak
ragam bahasa Melayu.Penamaan
“Bahasa Indonesia” diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28
Oktober 1928, untuk menghindari kesan
“imperialisme bahasa” apabila nama
bahasa Melayu tetap digunakan.Proses
ini menyebabkan berbedanya Bahasa
Indonesia saat ini dari varian bahasa
Melayu yang digunakan di Riau maupun
Semenanjung Malaya. Hingga saat ini,
Bahasa Indonesia merupakan bahasa
yang hidup, yang terus menghasilkan
kata-kata baru, baik melalui penciptaan
maupun penyerapan dari bahasa daerah
dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh
lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa
Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi
kebanyakan penuturnya. Sebagian besar
warga Indonesia menggunakan salah
satu dari 748 bahasa yang ada di
Indonesia sebagai bahasa ibu.Fonologi
dan tata bahasa Bahasa Indonesia
dianggap relatif mudah.
Tidak jarang mahasiswa diperlakukan
seperti mahasiswa Jurusan Bahasa
Indonesia di Fakultas Sastra dan Bahasa.
Setelah 12 tahun belajar Bahasa
Indonesia, apakah mereka sudah mampu
berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar, baik secara tertulis maupun
terlisan?
Lalu bagaimana dengan kemampuan
berbahasa Indonesia mahasiswa S2?
Seperti halnya mahasiswa D3 dan S1,
ternyata sebagian mahasiswa S2 dan S3
juga masih lemah dalam berbahasa
Indonesia. Paparan singkat di atas
membuktikan ketidakmampuan sebagian
(besar?) mahasiswa dalam berbahasa
Indonesia, dalam hal ini bahasa tulisan.
Lalu apa yang mesti dikerjakan para
dosen Bahasa Indonesia yang ternyata
tidak semua bergelar sarjana Bahasa
Indonesia?
Dengan kata lain, setiap dosen harus
mampu menjadi dosen Bahasa Indonesia.
Artikel-artikel opini yang berkaitan
langsung dan tak langsung dengan
bahasa Indonesia yang dimuat di media
massa cetak pun jangan pula dilewatkan.
Dalam konteks tulisan ini, bukan dosen
bahasa Indonesia mengajari mahasiswa,
melainkan dosen bahasa Indonesia dan
mahasiswa sama-sama belajar bahasa
Indonesia. Bila beberapa upaya ini dapat
dilaksakanakan sungguh-sungguh dan
dengan senang hati oleh para mahasiswa
dan dosen bahasa Indonesia, maka kita
yakin para lulusan perguruan tinggi kita
tidak hanya mampu dan terampil
berbahasa Indonesia secara terlisan dan
tertulis, tetapi juga sungguh-sungguh
mencintai bahasa nasional mereka
sendiri.

1 komentar: